home

Rabu, 03 November 2010

Mari Bernegosiasi


Apa yang anda ketahui tentang negosiasi? Suatu bentuk tawar menawar sajakah? Biasa kita sering memecahkan masalah salah satu caranya adalah dengan bernegosiasi. Disini saya akan memberitahukan beberapa rangkuman yang saya dapatkan dari berbagai macam sumber tentang negosiasi dan juga kali ini saya akan memberikan salah satu contoh negosiasi yang pernah saya lakukan dalam kehidupan saya. Dan sebelum, sesudah ataupun anda sedang membaca beberapa pengertian negosiasi dibawah ini, ingat-ingatlah negosiasi yang pernah anda lakukan apakah sama dengan beberapa pengertian yang dijabarkan dibawah ini, bila ada yang ingin ditambahkan ataupun dikurangi mohon diberikan komentar.
Negosiasi merupakan sesuatu yang hampir kita lakukan setiap saat pada kehidupan kita. Salah satu contoh negosiasi berat yang pernah saya lakukan adalah pada saat saya berbicara dengan ibu saya, tepatnya pada saat saya kelas 3 SMK. Pada waktu itu saya dipilih sebagai ketua MPK disekolah saya, padahal sebelumnya saya sempat menolak untuk dicalonkan, karena berfikir saya sudah menduduki kelas 3 dimana pada saat itu saya ingin memfokuskan diri di mata pelajaran sekolah. Tetapi karena adanya beberapa macam alasan dan paksaan dari pihak OSIS dan juga guru-guru, akhirnya saya tidak bisa menolak dan memberikan pidato asal-asalan juga visi-misi berantakan (tujuannya sih biar gak ada yang milih..hahaha) tapi yang tidak habis pikir kenapa saya yang terpilih dengan suara terbanyak, sempat terlintas pikiran menyeramkan dikepala saya untuk meninggalkan tempat itu sambil berteriak kesal, tentu saja hal tidak saya lakukan karena ingat akan nilai saya yang di pegang oleh guru-guru (hehhe).
 Akhirnya saya pasrah untuk kembali menerima tanggung jawab di organisasi lagi karena sebelumnya disekolah itu saya pernah menjabat sebagai wakil ketua osis, ketua sekbid mading, ketua teater, ketua modeling dan juga wakil ketua dance yang sudah menyibukkan diri saya di sekolah tercinta ini. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab saya tidak ingin menjadi ketua lagi karena ibu saya sudah melarang saya agar tidak terlalu sibuk disekolah, maklum saya bersekolah di SMK jurusan kecantikan dengan melakukan berbagai macam praktek yang menyita banyak waktu. Belum lagi ibu saya menyuruh saya untuk menjaga dan mengawasi salon yang didirikan oleh ibu saya, sehingga beliau menyuruh saya untuk tidak lagi mengambil kegiatan macam-macam di kelas 3.
 Tetapi apa boleh buat dengan berat hati saya memberitahukan beliau bahwa saya terpilh menjadi ketua MPK, saat itu beliau kecewa dengan saya tetapi setelah itu saya melakukan negosiasi dengan beliau dengan isinya berupa bahwa saya tidak akan menjadi ketua organisasi lagi di dunia kampus nantinya dan saya berjanji bahwa saya akan menerima jabatan ketua MPK adalah yang terakhir sebagai ketua dalam bidang organisasi disekolah ataupun nantinya dikampus.
Pada akhirnya ibu saya pun setuju dengan negosiasi tersebut, ibu saya setuju bukan tanpa alasan tetapi dengan syarat yang ia berikan juga yaitu saya setelah lulus sekolah nantinya akan mengurusi usaha salon beliau sambil meneruskan dibangku perkuliahan. Apa yang terjadi setelah saya kuliah? Saya terlibat lagi dalam organisasi kecil yaitu ukm radio mercubuana, untung saja waktu itu saya berkata bahwa saya tidak akan menjadi ketua lagi tetapi tidak berkata untuk tidak mengikuti organisasi lagi, sehingga saya punya alasan yang kuat agar bisa mengikuti organisasi kembali tetapi hanya organisasi kecil yang menyalurkan hobi saya.
Hingga saat inipun saya tetap melakukan negosiasi agar tidak dipilih dan dicalonkan menjadi seorang ketua dikampus karena ingat akan tanggung jawab serta janji  pada ibu saya. Pernah saya melakukan negosiasi di ukm radio ini, pada saat saya di pilih menjadi utusan ukm yang diharuskan untuk menjadi salah satu bagian dari organisasi MPM dikampus. Saya menolak dengan alasan saya dan mengatakan apabila tetap dipaksa menjadi utusan ukm, saya lebih baik dikeluarkan dari radio tercinta itu (sedih banget loh waktu berkata seperti itu.. hehe), tetapi dengan beberapa syarat yang juga diajukan oleh ketua radio maka saya tidak dikeluarkan dan juga tidak dipilih menjadi utusan ukm melainkan saya harus menempati bidang staff penyiaran, kesepakatan dari kami pun terjadi dan terlaksana dengan memenuhi kedua syarat dari masing-masing pihak.
Hal yang sama pun terjadi pada saat adanya pemilihan calon ketua HMJ dan saya pun melakukan hal yang sama seperti pada saat saya diradio dengan melakukan negosiasi dan mendapatkan hasil yang diinginkan dari kedua belah pihak, tidak hanya sebelah pihak yang mendapatkan keuntungan karena sebuah negosiasi yang baik menghasilkan keputusan bersama, dengan mengajukan syarat-syarat dari kedua belah pihak.



Negosiasi adalah salah satu ketrampilan komunikasi, karena menyatakan pesan dan melakukan pendekatan secara khusus kepada pihak lain untuk mendapatkan tujuan tertentu.
Secara sederhana negosiasi terjadi bila orang lain memiliki apa yang kita inginkan dan kita bersedia menukarnya dengan apa yang diinginkan mereka. Negosiasi merupakan ketrampilan yang bisa dipelajari dan dilatih.
Menurut Brian Finch kata negosiasi berasal dari bahasa latin yang berarti bisnis. Kata ini mengandung makna, dimana pembelian atau tawar menawar merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.
Sedangkan pengertian Negosiasi menurut Pierre Casse adalah:
1) Proses komunikasi dua pihak,
2) Persepsi/ asumsi, kebutuhan, motivasi/ harapan berbeda,
3) Mencoba bersepakat demi kepentingan bersama. 
Definisi Negosiasi menurut Robert Heron dan Carolin Vandenabeele adalah suatu proses dimana dua pihak atau lebih yang mempunyai kepentingan yang sama atau bertentangan bertemu dan berbicara dengan maksud untuk mencapai suatu kesepakatan.
Menurut Phil Baguley , dijelaskan tentang definisi negosiasi yaitu suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak dan menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang.
Menurut Fisher dan Ury , negosiasi adalah komunikasi dua arah yang dirancang untuk mencapai kesepakatan pada saat kedua belah pihak memiliki kepentingan yang berbeda.
Menurut Gary Goodpaster , negosiasi adalah proses interaksi dan komnikasi yang dinamis dan beraneka ragam, mengandung seni dan penuh rahasia untuk mencapai suatu tujuan yang dianggap menguntungkan para pihak.
Dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa negosiasi merupakan suatu proses yang selalu melibatkan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi, mencari suatu kesepakatan kedua belah pihak dan mencapai tujuan yang dikehendaki bersama yang terlibat dalam negosiasi. Negosiasi bukan sekedar alat untuk memenangkan kepentingan melalui proses tawar menawar atau konsensi tertentu tetapi sebagai proses merumuskan kepentingan yang mungkin ditawarkan kepada pihak lain tanpa mengurangi posisi dan martabatnya.
Salah satu tujuan orang bernegosiasi adalah menemukan kesepakatan kedua belah pihak secara adil dan dapat memenuhi harapan/keinginan kedua belah pihak. Dengan kata lain, hasil dari sebuah negosiasi adalah adanya suatu kesepakatan yang memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Artinya, tidak ada satupun pihak yang merasa dikalahkan atau dirugikan akibat adanya kesepakatan dalam bernegosiasi. Selain alasan tersebut diatas, tujuan dari negosiasi adalah untuk mendapatkan keuntungan atau menghindarkan kerugian atau memecahkan problem yang lain.
Menurut Casse, ada tiga tahapan penting dalam bernegosiasi, yakni : tahap perencanaan/planning phase (sebelum negosiasi), tahap implementasi/implementation phase (selama negosiasi) dan tahap peninjauan/reviewing phase (setelah negosiasi).
1.      Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan membutuhkan tiga tugas utama, yaitu merencanakan sasaran negosiasi Anda, memutuskan strategi Anda dan memperjelas proses negosiasi.
Sasaran negosiasi adalah apa hasil yang diharapkan dalam bernegosiasi. Hal ini merupakan salah satu alasan utama mengapa seseorang bernegosiasi.
2.      Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap penerapan atau tindakan yang diperlukan agar mencapai sukses dalam negosiasi. Oleh karenanya, tahapan ini bukan lagi wacana atau ide, tetapi sudah berada pada tahapan perilaku dan tindakan yang diperlukan dalam bernegosiasi.
3.      Tahap Peninjauan Kembali
Tahapan ini merupakan tahapan setelah berlangsungnya suatu proses negosiasi. Tahapan ini mempunyai arti penting bagi seorang negosiator dalam meninjau kembali apa yang sudah dilakukannya selama bernegosiasi. Sehingga Anda bisa mengukur sejauh mana keberhasilan negosiasi Anda dengan cara memeriksa apakah tujuan Anda sudah tercapai atau belum.

Tips dalam bernegosiasi
·         Selalu fokus terhadap keuntungan di kedua belah pihak. Artinya bagaimana Anda dan pihak lawan tidak saling dirugikan. Fokuskan diri pada bagaimana Anda dan pihak lawan bisa menang. Di sini Anda harus melupakan tentang bagaimana menjatuhkan lawan.
·         Sebaiknya Anda harus berpikir bijak dengan cara mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Tentunya dengan mencari informasi mengenai apa motivasi dari pihak yang Anda hadapi.
·         Akan tetapi tanpa melupakan motivasi Anda pribadi, tetaplah fokus pada tujuan negosiasi Anda, jangan terpengaruh oleh trik-trik tertentu yang dilancarkan lawan sehingga mempengaruhi tujuan semula. Fokuslah pada pemecahan masalah dan jangan libatkan emosi dalam negosiasi Anda. Karena emosi membuat Anda tidak objektif dan konsentrasi. 

Kini marilah kita belajar bernegosiasi dengan baik sejak dini sebelum kita menghadapi suatu persoalan yang harus diselesaikan dengan negosiasi yang baik dan benar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar